Sabtu, 21 Mei 2011

Dia berjalan bersamaku

TwitThis
Waktu itu aku sendiri, lemah, dan merasa tak berguna, kemudian datang seseorang Pribadi kepadaku. aku sudah pernah tahu tentang Dia, tapi ya cuma sekedar tahu saja, aku belum sepenuhnya mengenal Dia.

Lalu Dia mengajakku untuk ikut pergi bersamaNya, awalnya aku ragu, tapi akhirnya aku memutuskan untuk ikut pergi bersama Pribadi tersebut. Aku ragu untuk memulai perbincangan, dan aku tidak tau harus mulai darimana. Tapi sesuatu yang tidak aku sangka adalah Dia yang memulainya terlebih dahulu.

Kami pun mulai berbincang-bincang, dari awalnya aku terbata-bata untuk berkomunikasi denganNya, sampai akhirnya aku bisa mengungkapkan berbagai hal kepadaNya. Waktu itu aku berpikir dalam kepolosanku "Ah, ternyata Dia asyik juga".

Waktu terus berlalu, aku mulai mengenalNya sedikit demi sedikit. Ternyata Dia tahu berbagai hal tentang diriku, bahkan aku baru tahu tentang hal-hal itu ketika aku berkomunikasi denganNya. Kemudian aku merasakan sesuatu yang lembut menyentuh tanganku, Pribadi itu ternyata memegang tanganku loh. Aku hanya membalas dengan senyuman kecil. Sekarang kami berjalan dengan bergandeng tangan, mmmm mungkin kalimat yang tepat adalah sekarang tanganku digandeng olehNya.

Tiba-tiba aku melihat sekitarku, orang-orang lain dengan bebasnya melakukan segala sesuatu yang ingin mereka lakukan. Awalnya aku mencoba untuk tidak ikut-ikutan mereka, karena Dia memberitahuku untuk tidak melakukan apa yang mereka lakukan.

Tapiiiii, aku terbuai, aku lepas fokus, aku tidak mengindahkan kata-kataNya lagi, lalu aku dengan segera melepaskan genggaman tangan hangatNya dari tanganku. Aku kemudian bersama dengan orang-orang itu melakukan apa yang mereka lakukan, sesaat aku tidak memperdulikan sosok Pribadi yang sudah menolongku itu.

Aku mendengarkan Dia memanggilku, memintaku untuk kembali berjalan bersamaNya, tapi seakan-akan orang-orang yang disekitarku itu berusaha untuk menutupi telingaku, mereka berusaha untuk menghalangi suaraNya.

Lalu pada akhirnya, aku mulai tidak merasa nyaman dengan apa yang aku lakukan itu, aku menoleh kebelakang dan woww tidak bisa dibayangkan, Dia terus memanggil-manggil aku, tampak samar-samar ada tetesan air di dekat matanya.

Aku pun berlari menghampiriNya, aku meminta maaf kepadaNya karena sudah mengabaikan Dia beberapa saat.

Tahu apa responNya?

Ternyata Dia kembali memegang tanganku, dan kembali mengajakku berjalan bersamaNya. Aku terharu, aku merasa menyesal dan berjanji kepadaNya kalau aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama.

Tak berapa lama aku berjalan bersama Dia, aku diberi tugas olehNya untuk melakukan yang Dia mau. Aku mulai berpikir, aku menyadari kalau aku tuh orang yang lemah, yang terbatas, yang tidak bisa melakukan hal itu. Lalu aku bicara kepadaNya tentang hal-hal kekuatiran yang aku rasakan itu. Tapi anehnya, Dia malah menjawab dengan mengatakan bahwa aku disuruh tenang, Dia yang akan melakukan semuanya, aku hanya sebagai alat saja untuk melakukan tugas itu.

Akhirnya akupun menerima tugas itu, memang berat, aku gak sanggup melakukannya, tapi aku kembali disadarkan kalau ternyata aku melakukan tugas itu dengan mengandalkan kemampuanku saja, aku berpikir kalau aku bisa menunjukkan kepadaNya kalau aku bisa melakukan tugas ini dengan kemampuanku, tapiiiiiiii ternyata aku salah besar, aku gak bisa berbuat apa-apa.

Akhirnya aku kembali mengadu kepadaNya, aku merasa malu, aku ingin mengatakan kalau aku tidak bisa melakukan tugas itu. Tapi kembali Dia berkata kepadaku dengan lemah lembut dan penuh kasih bahwa aku tetap harus melanjutkan tugas itu dan Dia yang akan melakukan semuanya itu.

Terdengar aneh memang, kan aku yang disuruh melakukan tugas itu, kok malah Dia yang melakukan semuanya?

Aku mendengarkan petunjuk-petunjukNya, aku melihat sendiri kalau memang benar Dia yang melakukannya, seolah-olah aku hanyak duduk memperhatikanNya bekerja melalui aku. Yaps, pada akhirnya, semua yang dikerjakanNya benar-benar membuatku kagum, sedangkan aku hanya melakukan apapun yang aku bisa lakukan.

Setelah melakukan tugas itu, aku diberi tugas lagi dan lagi, aku menikmatinya, karena aku menyadari kalau Dia yang pasti akan melakukannya dengan baik. Tapi seringkali aku takut, aku gak sanggup, aku bosan dan aku ingin meninggalkan tugas itu. Dengan sabarnya, Dia kembali menghibur hatiku, menyadarkanku kalau semuanya itu Dia yang akan lakukan, aku, ya aku, hanya sebagai alatNya saja.

Pada akhir setiap kami menyelesaikan tugas itu bersama-sama, aku merasakan adanya perasaan lega, senang, dan pastinya terkagum-kagum. Aku pun tak lupa mengucapkan terima kasih kepadaNya. (tapi terkadang akupun lupa berterima kasih kepadaNya)

Sesekali ketika aku ingin melakukan hal-hal yang dilakukan oleh orang lain itu, aku mengingat kembali akan perbuatanNya yang benar-benar membuatku tidak ingin membuatNya sedih lagi.

Sampai suatu saat, aku kembali tergiur oleh hal-hal yang diperbuat orang-orang disekitarku itu. Aku dengan pelan-pelan mencoba melepaskan genggamanku dari tanganNya, berharap Dia tidak menyadari hal itu (bodohnya aku). Karena sudah terlalu tergoda, akhirnya aku melepaskan tanganku secara paksa, dan aku berlari, ya aku berlari menjauh dariNya, meninggalkanNya seperti yang aku lakukan sebelumnya.

Tapi Dia tetap mengikutiku, Dia tetap memanggilku untuk tetap berjalan bersamaNya. Dan sekali lagi, karena sudah tergoda dengan hal-hal itu, aku pun tidak mengindahkan Dia. Aku memalingkan mukaku dariNya dan melakukan berbagai hal yang aku tahu pasti membuat hatiNya kecewa.

Dan seperti sebelumnya, ketika aku menyadari kalau yang aku lakukan itu sia-sia, aku kembali kepadaNya, meminta Dia menghiburku, aku mengakui segala kesalahanku (aku malu). Dan anehnya, Dia tetap menerimaku, ya benar, Dia menerimaku seperti awal waktu Dia mengajakku untuk berjalan bersamaNya. Suara lembutNya, sentuhan tanganNya, tidak ada yang berubah sedikitpun.

Aku mulai mengenal secara lebih lagi tentang Pribadi yang bersamaku itu.

Sekarang Dia kembali berjalan bersamaku, Dia kembali menggenggam tanganku dengan lembut. Sesekali Diapun menggendong aku ketika aku lelah dan Dia tidak pernah mengeluh.

Sebuah perjalanan yang tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata.

Aku ingin mengatakannya sekali lagi,
Dia berjalan bersamaku dan akan terus berjalan bersamaku.....:-)

Maukah kamu juga menerima Dia untuk mengajakmu berjalan bersamaNya?

0 comments:

Posting Komentar

 

Follow My Journey

free counters

Tempat Ngoprek

Gw juga punya blog yang isinya tentang dunia TI dan sekitarnya...Pada berkunjungnya di Tempat Ngoprek

Hasil Ngoprek

Twitter Blog Templates © Copyright 2011 by My Journey | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks