Minggu, 07 Maret 2010

Menghargai Diri Sendiri (Self Respect)

TwitThis
Belajar dari kisah Mohandas Karamchand Gandhi
(klik untuk membaca)

Mahatma Gandhi

Salah satu karakter Gandhi yang ingin disampaikan dalam cerita ini adalah rasa hormat bagi seluruh umat manusia yang dimulai dengan menghormati diri sendiri.

Jauh sebelum menjadi Mahatma (the great soul), Mohandas muda adalah pengacara tidak dikenal dengan prospek kecil unuk sukses, melakukan perjalanan dari India ke Afrika Selatan pada tahun 1893.

Di Afrika Selatan, orang India termasuk dalam kalangan “colored”.

Mereka sering disebut kuli karena mayoritas orang India adalah pembantu atau buruh.

Jadi walaupun tergolong orang yang berpendidikan, Gandhi tetap dianggap sama seperti kaum pembantu lainnya.

Dalam pengadilan perdana Gandhi di Durban, salah satu kota di Afrika Selatan, Gandhi menggunakan sorban yang merupakan cirri khas bagi orang India.

Saat itu, Gandhi diminta untuk menanggalkan sorban tersebut, karena orang India tidak boleh menggunakan sorban di pengadilan.

Gandhi menolaknya dan dengan marah meninggalkan pengadilan karena merasa dipermalukan.

Beberapa hari kemudian, Gandhi ke Pretoria dengan tiket kereta api “first class”.

Seorang penumpang kulit putih tidak suka melihatnya duduk dengan nyaman bersama orang-orang Eropa.

Dia lalu komplain ke konduktor, yang lalu memerintah Gandhi agar pindah ke gerbong kelas tiga, tetapi Gandhi menolaknya.

Tak lama kemudian dia didorong keluar kereta, bagasinya ditahan, dan dibiarkan menggigil di ruang tunggu stasion pada malam musim dingin.

Keesokan harinya Gandhi masih mengalami penghinaan yang lebih buruk.

Ia naik kereta lainnya, si konduktor menyuruh Gandhi duduk di gerbong masinis, sementara si konduktor duduk di gerbong penumpang kulit putih.

Gandhi tidak membantahnya, dia melakukan sebagaimana yang diperintahkan, karena tidak mau diturunkan lagi.

Kemudian konduktor datang lagi menyuruhnya duduk di tempat pijakan naik, agar dia dapat merokok di tempat duduk Gandhi, Gandhi pun menolaknya.

Konduktor kereta lalu mulai memukuli Gandhi, dan hamper saja terluka parah kalau tidak dibantu oleh penumpang lainnya, yang memaksa agar Gandhi dibiarkan duduk bersama mereka.

Pengalamannya ke Pretoria membuat Gandhi mengalami perubahan besar.

Rasa bangga terhadap diri sendiri digantikan oleh rasa self-respect dan hal ini yang membuatnya menjadi seoran Mahatma yang memiliki respect terhadap harkat setiap manusia, teman atau musuh, tidak lebih tetapi juga tidak kurang dari rasa hormatnya terhadap harkatnya sendiri.

Dia seringkali melihat ke belakang dengan rasa syukur atas pengalaman diperlakukan dengan hina yang pernah dialaminya, karena hal tersebut merupakan titik balik baginya.

Gandhi lalu dikenal sebagai pemimpin orang India di Afrika Selatan.

Beliau bahkan mengorganisasikan ribuan orang India untuk menjadi regu penolong saat perang berkecamuk di Afsel.

Di bawah kepemimpinannya, sukarelawan dari Indian Ambulance Corps bahkan ditembak saat mereka menyelamatkan dan menolong orang yang terlukan.

Yang paling mengesankan adalah, orang-orang India yang tergabung dalam Corps itu adalah orang yang berasal dari berbagai kelas social dan agama.

Mereka mau berkorban untuk menolong orang lain dan yang masih memiliki prasangka terhadap mereka dan menolak untuk menghargai hak orang India yang mau mengorbankan nyawa untuk mereka.

Gandhi akhirnya kembali ke India dan memperjuangkan kemerdekaan dari Inggris.

Selama hidupnya di India, Gandhi tinggal dalam komunitas yang terdiri dari orang-orang India dari berbagai etnik, agama, dan latar belakang ekonomi.

Diantaranya ada orang India dari kasta terendah yang disebut “the untouchables” oleh orang India lainnya.

Ketika orang-orang dalam komunitas menolak kehadiran “the untouchables”, Gandhi memindahkan pengikutnya ke kota terdekat dimana penduduknya sebagian besar orang-orang yang disingkirkan oleh masyarakat.

Gandhi meninggal tak lama setelah mimpinya terwujud, dibunuh oleh orang Hindu yang tidak bias menerima penghormatan yang ditunjukan Gandhi pada orang India Muslim.

Gandhi hidup dan mati, sebagaimana perubahan yang ingin dilihatnya di dunia ini.

"We must be the change we wish to see in the world"
Mahatma Gandhi




Mahatma Gandhi (2 Oktober 1869 — 30 Januari 1948) adalah sosok figur yang dihormati oleh sebagian besar penduduk dunia ini. Seseorang yang sangat patut dijadikan contoh oleh kita semua.

Dari sekilas cerita diatas, ada banyak hal yang dapat diambil, dan menurut saya secara pribadi, ada 2 hal yang paling penting, yaitu menghargai orang lain dan menghargai diri sendiri.

Setidaknya 2 hal tersebut bisa mengajarkan berbagai hal kepada kita.

1. Menghargai orang lain

Dalam hal berteman atau ber-sosial, Gandhi tidak memilih-milih.
Bahkan Gandhi pernah membentuk sebuah regu penolong yang beranggotakan orang-orang India dari berbagai kelas sosial dan agama.

Gandhi juga ikut dalam memperjuangkan kemerdekaan India dari Inggris.
Wwaaww, sebagai seorang pemimpin, Gandhi adalah sosok pemimpin yang sukses.

Dan yang paling mengesankan dari sikap menghargai orang lain dari diri seorang Gandhi adalah beliau mau bergaul dengan kelompok masyarakat dengan kasta paling rendah atau orang India menyebutnya "the untouchables" (yaaa ampun sampe segitunya.. )

Tapi inilah kelebihan dari sosok seorang Gandhi, tak salah jika beliau diberi gelar Mahatma = "the great soul" = jiwa yang agung. , karena dia bisa menghargai orang lain walaupun dari berbagai etnik, agama, dan latar belakang ekonomi.

2. Menghargai diri sendiri

Gandhi juga sangat menghargai budayanya. Dia tidak malu menunjukkan kalo dia orang India, yaitu dengan memakai sorban di kepalanya pada saat beliau berada di sebuah pengadilan. Walaupun beberapa orang di pengadilan tidak suka dengan hal ini, malah mereka menyuruh Gandhi untuk melepas sorbannya. Tentu saja beliau marah karena merasa dihina.
Hal ini menunjukkan kalau Gandhi sangat menghargai budayanya. Bagaimana dengan kita?? sudahkah kita menghargai budaya kita??? hehehe...

Gandhi sangat bangga akan dirinya sendiri, walau pernah diperlakukan dengan sangat tidak manusiawi oleh banyak orang kulit putih.

Bangga terhadap diri sendiri itu penting, mengapa demikian?????????
karena salah satu kebahagiaan yang tak ternilai ketika kita menjadi diri kita sendiri. Keyakinan kita dengan potensi, bakat, kekuatan, dan karakteristik yang ada pada diri kita, membuat kita merasakan keistimewaan dan keunikan yang kita miliki.

Jadi mulailah menghargai diri sendiri, menghargai semua kelebihan dan kekurangan diri kita. Setelah itu, hendaknya kita juga belajar untuk menghargailah orang lain, entah itu teman kita, bahkan musuh kita sekalipun.

Salah satu quotes dari seorang Mahatma Gandhi :
"The best way to find yourself is to lose yourself in the service of others"

0 comments:

Posting Komentar

 

Follow My Journey

free counters

Tempat Ngoprek

Gw juga punya blog yang isinya tentang dunia TI dan sekitarnya...Pada berkunjungnya di Tempat Ngoprek

Hasil Ngoprek

Twitter Blog Templates © Copyright 2011 by My Journey | Template by BloggerTemplates | Blog Trick at Blog-HowToTricks